Di Desa Pusakanagara, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, tradisi Nyurti Karuhun Lembur menjadi nafas kehidupan masyarakat. Ritual adat tahunan ini bukan sekadar penghormatan kepada leluhur, tapi juga simbol kelestarian budaya dan penguat persatuan desa.
Menelusuri Jejak Leluhur
Nyurti Karuhun Lembur membawa masyarakat kembali ke jejak leluhur. Doa, upacara, dan persembahan menjadi perantara untuk menjalin komunikasi spiritual dengan para karuhun. Rasa hormat dan terima kasih terpancar dalam setiap prosesi, memperkuat hubungan antara dunia manusia dan alam gaib.
Lebih dari Sekadar Ritual
Nyurti Karuhun Lembur bukan hanya tentang ritual. Ini adalah momen kebersamaan yang mempererat ikatan sosial antar warga desa. Saling bahu membahu dalam persiapan dan pelaksanaan ritual menjadi wujud nyata rasa persatuan dan gotong royong.
Melestarikan Kearifan Lokal
Lebih dari sekadar penghormatan dan kebersamaan, Nyurti Karuhun Lembur menjadi wadah pelestarian nilai-nilai kearifan lokal. Tradisi ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya dan identitas desa.
Nyurti Karuhun Lembur: Jantung Desa Pusakanagara
Nyurti Karuhun Lembur adalah denyut nadi Desa Pusakanagara. Tradisi ini bukan hanya warisan leluhur, tapi juga pedoman hidup bagi masyarakat. Melalui ritual ini, identitas desa diperkuat, persatuan dijaga, dan nilai-nilai kearifan lokal dilestarikan.
Beberapa tempat di Desa Pusakanagara yang tidak boleh dilewatkan:
1. Makam Uyut Jangganata: Tempat peristirahatan terakhir Uyut Jangganata, leluhur Desa Pusakanagara.
2. Makam Dalem Lawong Wangsayuda: Makam Dalem Lawong Wangsayuda, tokoh penting dalam sejarah Desa Pusakanagara.
3. Makam Nyimas Galuh: Bersejarah sebagai tempat peristirahatan terakhir Nyimas Galuh, tokoh yang dihormati di Desa Pusakanagara.
#DisbudporaCiamis #BidangKebudayaan #GaluhNanjeur #NyurtiKaruhunLembur #TradisiDesa #BudayaIndonesia #Persatuan #Kebersamaan #KearifanLokal
-Pasca Adha Pratama-
